By. Cymel
Anti dan Abel adalah 2
orang yang sudah lama sekali bersahabat. Persahabatan mereka dimulai saat Abel
baru pindah ke salah satu rumah di daerah Jakarta Barat.
Saat itu Abel baru
berusia 11 tahun. Ketika Abel tengah bermain sepeda di jalan dekat rumahnya,
tanpa sengaja ia melindas sebongkah batu yang agak besar, sehingga ban depan
sepedanya oleng, dan ia pun terjatuh. Saat Abel menangis, Anti lah orang yang
pertama kali menolongnya. Anti mengajak Abel ke rumahnya untuk diobati lukanya.
Saat itu pulalah mereka berdua saling mengikrarkan tali persahabatan, dan kini
usia persahabatan mereka sudah mencapai 7 tahun.
Sejak kejadian waktu itu,
mereka selalu bermain bersama. Dimana ada Abel, disitu pasti ada Anti. Mereka
itu udah kayak kulit dan dagingnya yang tidak akan pernah bisa buat dipisahin.
Orang tua merekapun sudah menganggap sahabat anak mereka itu sebagai anak
sendiri…! Bagaimana tidak…! Karena baik Anti maupun Abel sudah terbiasa
memanggil orang tua sahabatnya dengan panggilan ‘Ayah’ dan ‘Bunda’.
Abel dan Anti kini
seperti memilikki 2 rumah, setiap hari salah satu diantara mereka pasti ada
yang menginap. Makanya jangan heran bila di dalam kamar Anti maupun Abel
terdapat 2 buah tempat tidur dengan warna dan corak yang sama…!
Di sekolah, Anti dan Abel
juga diberi julukan ‘si kembar siam ’
oleh teman-temannya. Entah apanya yang kembar…?! mungkin karena semua yang
mereka gunakan pasti sama. Baik baju, celana, sepatu, sandal, tas, jam tangan
dan semua aksesoris yang mereka pakai selalu memiliki merk, warna, model,
hingga ukuran yang sama…!
Abel dan Anti juga bisa
dibilang cewek yang beruntung…!, mereka itu cantik, pinter, baik, manis, dianugrahi
body yang perfect banget, memilikki keluarga yang asyik dan yang terpenting
sayang sama mereka. Orang tua mereka berdua juga termasuk salah satu pengusaha
yang sukses di Jakarta
ini.
Tapi ternyata semua
kesempurnaan yang mereka miliki nggak membuat mereka benar-benar merasa bahagia,
karena sampai saat ini mereka belum menemukan orang yang mau berbagi sama
mereka… alias ‘ngejomblo’.
“Bel…! Lo apa nggak
pernah kepikiran sesuatu…!” Tanya Anti.
“maksud lo…?!” ujar Abel.
“apa lo nggak pernah
punya niat buat cari cowok…!” jelas Anti.
“oh… kirain apaan…! Hmmm…
emang sih.. kadang gue juga ngerasa ngiri ama anak-anak yang pada pacaran di
sekolah…! Tapi gue kadang juga ngerasa takut An…!” ujar Abel.
“takut…?! Maksud lo…!”
Tanya Anti penasaran.
“ya… emang sih.. pacaran
itu bisa bikin hati kita berbunga-bunga…! bisa bikin kita seneng…! mimpi indah,
ngerasa kangen ama seseorang…! bikin kita semangat belajar… pokoknya yang
indah-indah deh…! Tapi kita juga nggak bisa nutup mata dan telinga kita atas
kebenaran bahwa nggak sedikit orang yang kecewa cuma gara-gara mereka gagal
pacaran…!” tegas Abel.
Sementara Anti hanya
dapat terdiam, seolah membenarkan pernyataan Abel. Sedangkan Abel
tersenyum simpul seraya menatap Anti.
“Gue juga nggak terlalu
mengharapkan gue bakal dapetin cowok yang baik…! kalau udah saatnya, gue yakin
Allah pasti kasih kita yang terbaik…! Jodoh itu ditangan Allah An…! Kita nggak
perlu ngejar-ngejar cowok…! Karena seharusnya merekalah yang datang untuk
menemui kita…! Lagian… gue udah cukup puas kok dengan persahabatan kita ini…!
Karena ada lo, gue jadi nggak ngerasa kesepian lagi…! Walaupun gue nggak punya
cowok, tapi Allah kasih gue sahabat yang terbaik di dunia…! Yang orang lain
nggak punya…!” jelas Abel.
Anti seakan ingin
menangis mendengar ucapan sahabatnya tersebut...! dan dengan segera ia mendarat
dipelukan Abel.
“maafin gue ya Bel…! Gue
sekarang yakin…! Kalau persahabatan kitalah yang terbaik diantara segalanya…!”
ucap Anti lirih.
****
Suatu hari di sekolah
Abel dan Anti, kedatangan anak baru pindahan dari kota kembang alias Bandung …!
Seluruh isi sekolah
heboh, terutama para murid perempuan yang sangat antusias ingin bersahabat
dengan anak baru tersebut. Bahkan…! Nggak sedikit orang yang pingsan hanya
gara-gara ngeliat sang cowok tersebut…! Udah kayak nonton westlife aja yach…?!
Wajar…! Karena cowok yang
satu ini benar-benar cowok impian semua cewek, karena semua kriteria cowok yang
sempurna ada pada dirinya.
“wah…! Gila…! Tuh cowok…!
Ampunnnn… deh…! Gimana rasanya yach kalau jadian sama dia…? Hmmm… nggak
kebayang banget…! Pasti gue jadi cewek terbahagia di dunia ini…! Gue bakalan
pamerin dia kemanapun gue pergi..!” ucap salah seorang siswi yang abis ngantri
untuk melihat Indra Pranata.
Ya, Indra Pranata memang
sudah sepantasnya mendapat perhatian lebih dari semua lawan jenisnya. Dia itu
putih, tinggi, ganteng, tajir, baik, beralis tebal dengan rambut yang agak
sedikit cepak, berlesung pipit, dan yang paling membuat seisi sekolah heboh
adalah kendaraan yang dibawanya setiap datang ke sekolah, jaguar bo…!
Saat memasuki gerbang
sekolah Abel dan Anti sempat bingung karena keberadaan ‘si jaguar’ tersebut,
pasalnya selama ini yang mereka tahu belum pernah ada guru yang mengendarai
mobil tersebut, ya… paling standar juga mobil kijang.
Dan yang bikin Abel dan
Anti semakin bingung adalah keadaan kelas yang amat kosong…! Tak ada seorang
siswipun yang berada di dalam kelas selain para cowok yang raut wajahnya
kelihatan amat masam. Biasanya kaum hawa datangnya lebih cepat dari pada kaum
adam, tapi apa yang terjadi pada hari itu benar-benar membuat Abel dan Anti
bingung.
“hei…! Pada kemana nih
cewek-cewek…! Pada nggak masuk yach…? Jangan bilang kalau hari ini hari libur
khusus buat cewek…! karena setahu gue hari itu nggak pernah ada…!” oceh Anti
kemudian.
“kalian pada nggak ikut
ngantri di depan ruang Kepsek juga…!?” Tanya Randu, cowok yang duduk di sudut
kelas.
“lho…! Emangnya ada apa
di ruang Kepsek…?! Ada
pembagian sembako yach…!” sahut Abel asal.
“emang kalian berdua
nggak tahu kalau ada anak baru pindahan dari luar kota …!” ucap Mike kemudian.
“trus kenapa kalau ada
anak baru…? Sebulan yang lalu juga kita kedatangan anak baru, tapi nggak sampe
kayak gini…! Emang dia anak pejabat…? Atau dia itu selebritis terkenal…?!” celoteh
Anti.
“lo liat aja entar…!”
sahut Randu yang raut wajahnya semakin terlihat masam.
****
saat bel masuk berbunyi akhirnya
keadaan kelas menjadi normal, hanya saja para siswi tak henti-hentinya
bercerita tentang si anak baru tersebut. Beberapa saat kemudian Bu Siska, guru
palajaran Bahasa Indonesia sekaligus wali kelas 3 IPA 1 memasuki kelas.
“anak-anak…! Hari ini kita
semua kedatangn anak baru pindahan dari kota
Bandung yang
kebetulan akan menempati kelas kalian ini…!” ujar Bu Siska.
Dan dengan serentak
seluruh siswa perempuan berteriak-teriak seakan sedang menyaksikan acara yang
amat spektakuler…!
“Indra…! Mari masuk dan
perkenalkan diri kamu…!” ujar Bu Siska.
Sesaat kemudian Indra
memasuki ruang kelas yang penghuninya sebagian merasa amat senang dan sebagian
lagi amat kesal, kecuali dengan Abel dan Anti yang masih terlihat amat bingung.
“terima kasih bu…!
Teman-teman…! Perkenalkan nama saya Indra Pranata…! Saya pindahan dari kota Bandung …! Saya harap kalian mau membantu saya
untuk mengejar ketinggalan saya dan mau berteman baik dengan saya…!” ujar
Indra.
Abel dan Anti kontan menjadi
bengong karena kehadiran ‘si anak baru’ tersebut. Ternyata benar apa yang
difirasatkan para cowok bahwa nggak ada satu orang cewekpun yang akan lepas
dari rasa kagumnya terhadap Indra.
****
Indra duduk di sebelah
dimana Abel dan Anti duduk, dan karena kedekatan itulah mereka bertiga menjadi
akrab. Sekarang ini usia persahabatan mereka sudah mencapai umur 5 bulan,
dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, Abel dan Anti lebih mendapat
perhatian khusus dari Indra, dan itu membuat seisi sekolah, khususnya
cewek-cewek menjadi sirik abis.
Karena kedekatan itulah
Abel dan Anti menyimpan perasaan khusus ke Indra. Dan mereka meminta Indra
untuk memilih salah satu diantara mereka berdua.
“Ndra…! Sekarang waktunya
buat lo milih yang terbaik buat lo…! Gue atau Abel…!” Tanya Anti tiba-tiba.
Kemudian sambil diiringi
senyum yang manis Indra berkata “lebih baik aku tidak memilih siapapun diantara
kalian berdua…!” ucapnya, lalu berlalu pergi dari hadapan Abel dan Anti.
****
keesokan harinya mereka
berdua sangat terkejut karena tidak melihat batang hidungnya Indra yang super
mancung itu.
“Bel… ini semua tuh
gara-gara lo sampai Indra nggak masuk…! Kalau nggak ada lo… pasti Indra udah
jadi milik gue…!” ucap Anti
“An…! Seandainya aja lo
nggak ada di dunia ini…! Gue pasti sekarang udah bahagia ama Indra…! Kenapa
sih.. lo harus mencintai cowok yang sama ama gue…!” sahut Abel.
“oh… jadi sekarang lo
nyesel sahabatan ama gue…!? Ok kalau begitu…! Gue juga udah nggak butuh lagi
kok sahabatan ama lo…! Sekali lagi gue ucapin terima kasih atas persahabatan
kita selama ini…!” ucap Anti.
****
Hampir satu minggu sudah
Abel dan Anti tidak melihat sosok Indra, tidak ada kabar maupun berita tentang
Indra. Abel dan Anti kini menjadi sedih, dalam diri mereka masing-masing kini
telah mewabah virus kerinduan yang teramat dahsyat.
“Abel…! Anti…! Nih buat
kalian berdua…!”ujar Nino seraya memberikan sepucuk surat berwarna biru muda.
“apaan nih…!” sahut Anti
dan Abel bersamaan.
“ini surat dari Indra…! Kemaren kakaknya dateng ke
rumah gue buat ngasih ini…! Katanya titipan dari Indra, sekarang Indra lagi di Bandung …!” lanjut Nino.
“apa…! Bandung …?!” teriak Abel dan Anti, dan dengan
segera membuka surat
tersebut.
Teruntuk Abel dan Anti
Sebelumnya aku mau minta maaf sama kalian berdua,
mungkin kepergianku telah membuat kalian berdua terluka. Sebenarnya, aku berat
banget buat ninggalin kalian. Kalau aku boleh jujur sebenarnya aku sangat
menyayangi kalian berdua, dan ini adalah pertama kali aku merasa benar-benar
mencintai seseorang, yaitu kalian. Oleh karena itu aku nggak berani buat
ngambil keputusan, karena aku nggak mau kehilangan salah satu diantara kalian
berdua.
Saat kalian membaca surat ini, mungkin aku tengah berbaring dan
berjuang melawan maut. Anti, Abel, sebenarnya ada hal yang kalian belum tahu,
aku ini terkena serangan kangker otak stadium akhir yang sudah tidak dapat
disembuhkan lagi. Maka dari itu aku menjauh dari kalian.. karena aku nggak mau
hati kalian terluka karena kepergianku nanti, karena kalian berdua adalah
bagian terpenting dalam hidupku.
Anti, Abel, aku harap kalian berdua nggak berpisah
dan bertengkar karena aku, karena aku nggak mau merusak persahabatan kalian.
Aku pasti akan sedih kalau melihat kalian terpecah, karena buat aku kalian
bagai jantung dan nafas yang sangat penting untuk hidupku. Aku ingin kalian berdua
bersatu kembali. Semoga saja kita bisa bertemu dikesempatan lain. Terima kasih
atas semuanya, cinta dan persahabatan yang kalian berikan untukku.
Love Indra.
Setelah membaca surat itu mereka berdua
menangis dan berpelukan.
“Bel… maafin aku yah…?
Aku memang terlalu egois…!” ucap Anti lirih.
“aku juga An…! Maafin
aku…!”
keesokan harinya mereka
mendapat kabar bahwa Indra telah meninggal dunia saat menjalani operasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar