Kamis, 12 April 2012

Persahabatan Abadi


By. Cymel

Anti dan Abel adalah 2 orang yang sudah lama sekali bersahabat. Persahabatan mereka dimulai saat Abel baru pindah ke salah satu rumah di daerah Jakarta Barat.
Saat itu Abel baru berusia 11 tahun. Ketika Abel tengah bermain sepeda di jalan dekat rumahnya, tanpa sengaja ia melindas sebongkah batu yang agak besar, sehingga ban depan sepedanya oleng, dan ia pun terjatuh. Saat Abel menangis, Anti lah orang yang pertama kali menolongnya. Anti mengajak Abel ke rumahnya untuk diobati lukanya. Saat itu pulalah mereka berdua saling mengikrarkan tali persahabatan, dan kini usia persahabatan mereka sudah mencapai 7 tahun.
Sejak kejadian waktu itu, mereka selalu bermain bersama. Dimana ada Abel, disitu pasti ada Anti. Mereka itu udah kayak kulit dan dagingnya yang tidak akan pernah bisa buat dipisahin. Orang tua merekapun sudah menganggap sahabat anak mereka itu sebagai anak sendiri…! Bagaimana tidak…! Karena baik Anti maupun Abel sudah terbiasa memanggil orang tua sahabatnya dengan panggilan ‘Ayah’ dan ‘Bunda’.
Abel dan Anti kini seperti memilikki 2 rumah, setiap hari salah satu diantara mereka pasti ada yang menginap. Makanya jangan heran bila di dalam kamar Anti maupun Abel terdapat 2 buah tempat tidur dengan warna dan corak yang sama…!
Di sekolah, Anti dan Abel juga diberi julukan ‘si kembar siam’ oleh teman-temannya. Entah apanya yang kembar…?! mungkin karena semua yang mereka gunakan pasti sama. Baik baju, celana, sepatu, sandal, tas, jam tangan dan semua aksesoris yang mereka pakai selalu memiliki merk, warna, model, hingga ukuran yang sama…!
Abel dan Anti juga bisa dibilang cewek yang beruntung…!, mereka itu cantik, pinter, baik, manis, dianugrahi body yang perfect banget, memilikki keluarga yang asyik dan yang terpenting sayang sama mereka. Orang tua mereka berdua juga termasuk salah satu pengusaha yang sukses di Jakarta ini.
Tapi ternyata semua kesempurnaan yang mereka miliki nggak membuat mereka benar-benar merasa bahagia, karena sampai saat ini mereka belum menemukan orang yang mau berbagi sama mereka… alias ‘ngejomblo’.
“Bel…! Lo apa nggak pernah kepikiran sesuatu…!” Tanya Anti.
“maksud lo…?!” ujar Abel.
“apa lo nggak pernah punya niat buat cari cowok…!” jelas Anti.
“oh… kirain apaan…! Hmmm… emang sih.. kadang gue juga ngerasa ngiri ama anak-anak yang pada pacaran di sekolah…! Tapi gue kadang juga ngerasa takut An…!” ujar Abel.
“takut…?! Maksud lo…!” Tanya Anti penasaran.
“ya… emang sih.. pacaran itu bisa bikin hati kita berbunga-bunga…! bisa bikin kita seneng…! mimpi indah, ngerasa kangen ama seseorang…! bikin kita semangat belajar… pokoknya yang indah-indah deh…! Tapi kita juga nggak bisa nutup mata dan telinga kita atas kebenaran bahwa nggak sedikit orang yang kecewa cuma gara-gara mereka gagal pacaran…!” tegas Abel.
Sementara Anti hanya dapat terdiam, seolah membenarkan pernyataan Abel. Sedangkan Abel tersenyum  simpul seraya menatap Anti.
“Gue juga nggak terlalu mengharapkan gue bakal dapetin cowok yang baik…! kalau udah saatnya, gue yakin Allah pasti kasih kita yang terbaik…! Jodoh itu ditangan Allah An…! Kita nggak perlu ngejar-ngejar cowok…! Karena seharusnya merekalah yang datang untuk menemui kita…! Lagian… gue udah cukup puas kok dengan persahabatan kita ini…! Karena ada lo, gue jadi nggak ngerasa kesepian lagi…! Walaupun gue nggak punya cowok, tapi Allah kasih gue sahabat yang terbaik di dunia…! Yang orang lain nggak punya…!” jelas Abel.
Anti seakan ingin menangis mendengar ucapan sahabatnya tersebut...! dan dengan segera ia mendarat dipelukan Abel.
“maafin gue ya Bel…! Gue sekarang yakin…! Kalau persahabatan kitalah yang terbaik diantara segalanya…!” ucap Anti lirih.
****
Suatu hari di sekolah Abel dan Anti, kedatangan anak baru pindahan dari kota kembang alias Bandung…!
Seluruh isi sekolah heboh, terutama para murid perempuan yang sangat antusias ingin bersahabat dengan anak baru tersebut. Bahkan…! Nggak sedikit orang yang pingsan hanya gara-gara ngeliat sang cowok tersebut…! Udah kayak nonton westlife aja yach…?!
Wajar…! Karena cowok yang satu ini benar-benar cowok impian semua cewek, karena semua kriteria cowok yang sempurna ada pada dirinya.
“wah…! Gila…! Tuh cowok…! Ampunnnn… deh…! Gimana rasanya yach kalau jadian sama dia…? Hmmm… nggak kebayang banget…! Pasti gue jadi cewek terbahagia di dunia ini…! Gue bakalan pamerin dia kemanapun gue pergi..!” ucap salah seorang siswi yang abis ngantri untuk melihat Indra Pranata.
Ya, Indra Pranata memang sudah sepantasnya mendapat perhatian lebih dari semua lawan jenisnya. Dia itu putih, tinggi, ganteng, tajir, baik, beralis tebal dengan rambut yang agak sedikit cepak, berlesung pipit, dan yang paling membuat seisi sekolah heboh adalah kendaraan yang dibawanya setiap datang ke sekolah, jaguar bo…!
Saat memasuki gerbang sekolah Abel dan Anti sempat bingung karena keberadaan ‘si jaguar’ tersebut, pasalnya selama ini yang mereka tahu belum pernah ada guru yang mengendarai mobil tersebut, ya… paling standar juga mobil kijang.
Dan yang bikin Abel dan Anti semakin bingung adalah keadaan kelas yang amat kosong…! Tak ada seorang siswipun yang berada di dalam kelas selain para cowok yang raut wajahnya kelihatan amat masam. Biasanya kaum hawa datangnya lebih cepat dari pada kaum adam, tapi apa yang terjadi pada hari itu benar-benar membuat Abel dan Anti bingung.
“hei…! Pada kemana nih cewek-cewek…! Pada nggak masuk yach…? Jangan bilang kalau hari ini hari libur khusus buat cewek…! karena setahu gue hari itu nggak pernah ada…!” oceh Anti kemudian.
“kalian pada nggak ikut ngantri di depan ruang Kepsek juga…!?” Tanya Randu, cowok yang duduk di sudut kelas.
“lho…! Emangnya ada apa di ruang Kepsek…?! Ada pembagian sembako yach…!” sahut Abel asal.
“emang kalian berdua nggak tahu kalau ada anak baru pindahan dari luar kota…!” ucap Mike kemudian.
“trus kenapa kalau ada anak baru…? Sebulan yang lalu juga kita kedatangan anak baru, tapi nggak sampe kayak gini…! Emang dia anak pejabat…? Atau dia itu selebritis terkenal…?!” celoteh Anti.
“lo liat aja entar…!” sahut Randu yang raut wajahnya semakin terlihat masam.
****
saat bel masuk berbunyi akhirnya keadaan kelas menjadi normal, hanya saja para siswi tak henti-hentinya bercerita tentang si anak baru tersebut. Beberapa saat kemudian Bu Siska, guru palajaran Bahasa Indonesia sekaligus wali kelas 3 IPA 1 memasuki kelas.
“anak-anak…! Hari ini kita semua kedatangn anak baru pindahan dari kota Bandung yang kebetulan akan menempati kelas kalian ini…!” ujar Bu Siska.
Dan dengan serentak seluruh siswa perempuan berteriak-teriak seakan sedang menyaksikan acara yang amat spektakuler…!
“Indra…! Mari masuk dan perkenalkan diri kamu…!” ujar Bu Siska.
Sesaat kemudian Indra memasuki ruang kelas yang penghuninya sebagian merasa amat senang dan sebagian lagi amat kesal, kecuali dengan Abel dan Anti yang masih terlihat amat bingung.
“terima kasih bu…! Teman-teman…! Perkenalkan nama saya Indra Pranata…! Saya pindahan dari kota Bandung…! Saya harap kalian mau membantu saya untuk mengejar ketinggalan saya dan mau berteman baik dengan saya…!” ujar Indra.
Abel dan Anti kontan menjadi bengong karena kehadiran ‘si anak baru’ tersebut. Ternyata benar apa yang difirasatkan para cowok bahwa nggak ada satu orang cewekpun yang akan lepas dari rasa kagumnya terhadap Indra.
****
Indra duduk di sebelah dimana Abel dan Anti duduk, dan karena kedekatan itulah mereka bertiga menjadi akrab. Sekarang ini usia persahabatan mereka sudah mencapai umur 5 bulan, dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, Abel dan Anti lebih mendapat perhatian khusus dari Indra, dan itu membuat seisi sekolah, khususnya cewek-cewek menjadi sirik abis.
Karena kedekatan itulah Abel dan Anti menyimpan perasaan khusus ke Indra. Dan mereka meminta Indra untuk memilih salah satu diantara mereka berdua.
“Ndra…! Sekarang waktunya buat lo milih yang terbaik buat lo…! Gue atau Abel…!” Tanya Anti tiba-tiba.
Kemudian sambil diiringi senyum yang manis Indra berkata “lebih baik aku tidak memilih siapapun diantara kalian berdua…!” ucapnya, lalu berlalu pergi dari hadapan Abel dan Anti.
****
keesokan harinya mereka berdua sangat terkejut karena tidak melihat batang hidungnya Indra yang super mancung itu.
“Bel… ini semua tuh gara-gara lo sampai Indra nggak masuk…! Kalau nggak ada lo… pasti Indra udah jadi milik gue…!” ucap Anti
“An…! Seandainya aja lo nggak ada di dunia ini…! Gue pasti sekarang udah bahagia ama Indra…! Kenapa sih.. lo harus mencintai cowok yang sama ama gue…!” sahut Abel.
“oh… jadi sekarang lo nyesel sahabatan ama gue…!? Ok kalau begitu…! Gue juga udah nggak butuh lagi kok sahabatan ama lo…! Sekali lagi gue ucapin terima kasih atas persahabatan kita selama ini…!” ucap Anti.
****

Hampir satu minggu sudah Abel dan Anti tidak melihat sosok Indra, tidak ada kabar maupun berita tentang Indra. Abel dan Anti kini menjadi sedih, dalam diri mereka masing-masing kini telah mewabah virus kerinduan yang teramat dahsyat.
“Abel…! Anti…! Nih buat kalian berdua…!”ujar Nino seraya memberikan sepucuk surat berwarna biru muda.
“apaan nih…!” sahut Anti dan Abel bersamaan.
“ini surat dari Indra…! Kemaren kakaknya dateng ke rumah gue buat ngasih ini…! Katanya titipan dari Indra, sekarang Indra lagi di Bandung…!” lanjut Nino.
“apa…! Bandung…?!” teriak Abel dan Anti, dan dengan segera membuka surat tersebut.

Teruntuk Abel dan Anti
Sebelumnya aku mau minta maaf sama kalian berdua, mungkin kepergianku telah membuat kalian berdua terluka. Sebenarnya, aku berat banget buat ninggalin kalian. Kalau aku boleh jujur sebenarnya aku sangat menyayangi kalian berdua, dan ini adalah pertama kali aku merasa benar-benar mencintai seseorang, yaitu kalian. Oleh karena itu aku nggak berani buat ngambil keputusan, karena aku nggak mau kehilangan salah satu diantara kalian berdua.

Saat kalian membaca surat ini, mungkin aku tengah berbaring dan berjuang melawan maut. Anti, Abel, sebenarnya ada hal yang kalian belum tahu, aku ini terkena serangan kangker otak stadium akhir yang sudah tidak dapat disembuhkan lagi. Maka dari itu aku menjauh dari kalian.. karena aku nggak mau hati kalian terluka karena kepergianku nanti, karena kalian berdua adalah bagian terpenting dalam hidupku.

Anti, Abel, aku harap kalian berdua nggak berpisah dan bertengkar karena aku, karena aku nggak mau merusak persahabatan kalian. Aku pasti akan sedih kalau melihat kalian terpecah, karena buat aku kalian bagai jantung dan nafas yang sangat penting untuk hidupku. Aku ingin kalian berdua bersatu kembali. Semoga saja kita bisa bertemu dikesempatan lain. Terima kasih atas semuanya, cinta dan persahabatan yang kalian berikan untukku.
Love Indra.

Setelah membaca surat itu mereka berdua menangis dan berpelukan.
“Bel… maafin aku yah…? Aku memang terlalu egois…!” ucap Anti lirih.
“aku juga An…! Maafin aku…!”
keesokan harinya mereka mendapat kabar bahwa Indra telah meninggal dunia saat menjalani operasi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar